Ikut menjaga lingkungan hidup dan bumi kita dari hal yang sederhana



Postingan saya kali ini merupakan keikutsertaan saya dalam lomba menulis blog yang di selenggarakan oleh blogger perempuan dengan tema : #BersamaBergerakBerdayaUntukmuBumiku

Hai!

Bagaimana sih sebenarnya kabar bumi hari ini? gak usah jauh jauh, pengalaman pribadi belakangan ini, yang saya rasakan jika keluar rumah , udara seperti ; pengap, lembab, sumuk, panas terik, kadang mendung, kadang hujan lebat dan besok nya panas lagi. Wajar ga sih? selain itu muncul pemberitaan soal sinar UV yang sedang getol getolnya menyinari bumi kita. Pernah kepikir mencari tau kenapa? Ada apa ya dengan bumiku?

Pengalaman pribadi lainnya adalah , ketika saya meminta petugas lingkungan tempat saya tinggal untuk merapikan  pohon depan rumah saya yang sudah tinggi dan menghalangi kabel listrik. Takut nya kalau ada hujan angin, pohon itu roboh dan sudah kejadian di tetangga. Kata bapak petugas lingkungan bilang ; " maaf bu kalau untuk sampah pohon kita gak bisa langsung angkut dan sudah ada jadwalnya. Jadwalnya sebulan 1x. Kalau ibu mau ngerapihin mendingan sewa orang aja, karena sampah pohon di Tangsel udah tinggi". Cemana ini kalau mau rapihin pohon? Akhirnya saya gak jadi merapikan pohon depan rumah  dan berpikir ; " gimana kabar sampah di Tangsel? itu baru di Tangsel loh.

Dua contoh di atas masalah keseharian yang berkaitan dengan lingkungan. 

Tapi coba kita cek fakta dan kondisi  terkini tentang lingkungan di Indonesia, contoh kasus aja di Tangsel ya , tempat dimana saya tinggal. Berikut fakta yang saya ambil dari headline tangerangnews. Berita lengkapnya bisa di klik di link terkait :

Tangsel Hasilkan 391 Ton Sampah Selama Cuti Bersama Idul Fitri, Paling Banyak dari Ciputat

oleh : Fahrul Dwi Putra | Kamis, 27 April 2023 | 12:52

TANGERANGNEWS.com- Tercatat sebanyak 391 ton sampah dihasilkan selama periode libur nasional dan cuti bersama Idul Fitri 2023 di Tangerang Selatan (Tangsel).

Sampah tersebut dihasilkan hanya dalam kurun waktu dua hari, yakni 24 sampai 25 April 2023 dikutip dari detik.com Kamis, 27 April 2023.

Menurut Firdaus, sampah paling banyak datang dari Kecamatan Ciputat dengan didominasi jenis sampah rumah tangga.

"Didominasi sampah rumah tangga, paling banyak dari Kecamatan Ciputat," katanya Firdaus, selaku Kepala Unit Pelaksana Teknis Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang.


Lalu bagaimana dengan kondisi hutan kita di awal tahun 2023 ini?

nggak usah jauh jauh juga, berita saya ambil dari alinea.id terkait kondisi hutan mangrove di Jakarta di awal tahun 2023. 


Berbasis citra SPOT 6 dan Sistem Informasi Geografi (SIG), riset Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada 2020 menunjukkan kawasan mangrove di Angke-Kapuk memiliki luas sekitar 291,17 hektare. Sebanyak 272,79 hektare dengan tingkat kerapatan berkategori jarang, 16,83 hektare berkategori sedang, dan 1,54 hektare tergolong lebat.

"Berdasarkan tingkat kekritisan, lahan mangrove (Angke-Kapuk) terkategori rusak itu 272,79 hektare dan 18,38 hektare terkategori tidak rusak. Kawasan ekosistem Mangrove Angke-Kapuk berpotensi terus mengalami tekanan, terutama disebabkan aktivitas dari area terbangun di sekitarnya," jelas Anca.

Catatan berbeda direkam Walhi. Menurut Anca, sejak 2007-2020, lembaganya menemukan ada sekitar 247 hektare hutan mangrove yang hilang di DKI Jakarta. Walhi mencatat DKI hanya punya sekitar 63 hektare hutan mangrove yang tersebar di sejumlah titik. 

Sebenarnya apa sih fungsi hutan mangrove itu?



pic : dinas LH DKI Jakarta on twitter

Sedihnya adalah, hutan mangrove adalah garda terdepan untuk menghalau banjir rob dan gelombang tsunami. Bayangkan jika hutan mangrove terus berkorban demi pendirian pemukiman penduduk.. 

Setelah kita mengetahui fakta dan kondisi terkini lingkungan di Indonesia, ada lagi masalah perkotaan pada umumnya. Emisi Karbon serta dampaknya. Apa sih emisi karbon itu ?


pengertian emisi karbon atau carbon emission adalah gas yang dikeluarkan dari hasil pembakaran segala senyawa yang mengandung karbon seperti CO2, solar, bensin, LPG, serta bahan bakar lainnya. Fenomena emisi karbon merupakan proses pelepasan karbon ke lapisan atmosfer bumi.


Saat ini, emisi karbon menjadi salah satu penyumbang terjadinya perubahan iklim dan pemanasan bersamaan dengan emisi gas rumah kaca. Keduanya menyebabkan naiknya suhu bumi atau efek rumah kaca. (sumber : lindungihutan.com)


Setelah melihat 3 kasus di atas, rasanya jadi hopeless dan mau gimana ya untuk dapat berkontribusi buat bumiku? Tenaaaang... teman teman bisa kok berkontribusi untuk menjaga lingkungan hidup dan bumi di mulai dari hal yang sederhana. 

Berikut hal sederhana yang sejauh ini saya lakukan ;



contoh kegiatan yang saya lakukan berpartisipasi menjaga kelestarian lingkungan hidup di sekolah. 


Sedangkan di rumah saya menanam bunga telang, semoga cepat berbunga ya... 


Solusi nyata yang bisa teman teman lakukan sekarang adalah membawa tas belanja sendiri dari bahan kain atau kanvas. Karena bahan ini tebal, awet (yang penting di sesuaikan beban dan tasnya yaaa.....) dan tas ini juga bisa dicuci pakai. Semoga teman teman bisa mengikuti langkah sederhana ini ya, membawa tas belanja berbahan kain sendiri karena tumpukan sampah sudah semakin menggunung 😢😢😢




Berbekal flyer yang saya desain sendiri di canva, saya mengkampanyekan penggunaan tas bahan kain kepada salah satu pedagang di pasar 😊😊😊


Jika saya memiliki kesempatan untuk membuat kebijakan yang bertujuan mengurangi mitigasi resiko perubahan iklim, kebijakan yang akan saya ambil adalah :

• Reboisasi
• Memperbanyak fasilitas taman terbuka di perkotaan 
• Menggalakan gerakan 1 hari tanpa polusi dengan cara berjalan kaki menuju tempat kegiatan terdekat seperti ke warung, pasar dan minimarket. 
• Mengadakan kelas kelas kreatif ke seluruh  level pendidikan agar memiliki keterampilan dasar mendaur ulang kemasan plastik menjadi barang berdaya guna pakai.


Nah#KalauBersamaBergerakBerdaya versi kalian apa nih ? boleh dong tulis di  kolom komentar ya"! 



Catatan sumber data :
1. https://tangerangnews.com/tangsel/read/45293/Tangsel-Hasilkan-391-Ton-Sampah-Selama-Cuti-Bersama-Idul-Fitri-Paling-Banyak-dari-Ciputat

2.https://www.alinea.id/nasional/bangau-bangau-yang-lennyap-dari-rimba-mangrove-jakarta-b2hKo9JH5

3. https://m.lindungihutan.com/

4. Foto manfaat hutan mangrove : twitter dinas LH DKI Jakarta








  

Komentar

  1. indo masih kurang baca masih kurang sosialisi jadi mmg cara yg bagus sosialisasi melalui media yg seperti ini ya kaka. sebarin ke orang2 terdekat aja dulu 👍🙏👍💯

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer