Inspiring fashion influencer
Hay hay, bulan puasa ini belum bisa kemana mana nih. Padahal kaki udah gatel pengen jalan jalan nge review π abis lebaran in syaa allah..
Oke, talking about fashion. Why suddenly I'am talking about fashion. Because I've ever been in that industry. It was. Circa 2008 an ke atas, pernah jualan sepatu tas online dan berkesempatan ketemu buyer" yang beli produk eke kayak : Dianarikasari, Chekka Cuomova, Dewi Utari (dulu pernah titip jual boots di butik milik mba Dewi (Mi-Casa-Su-casa) dan akhirnya itu boots "landed into" Chekka Cuomova. Nama produk saya itu CandyFeet. Jaman jaman itu saya aktif nulis blog dan sekalian jualan tas & sepatu online. Mulai kirim" freebies ke Dianarikasari dan "apply" promosi produk sepatu saya ke beberapa majalah seperti CosmoGirl, Go Girl, 1 majalah fashion saya lupa apa ya, B-Teen atau apa gitu. Waktu kuliah sempet magang jadi asisten pengarah gaya di Pusat Kreatif Femina. Dan emang bener kata mba Deut, pekerjaan sebagai pengarah gaya gak glamor dan bukam buat keren kerenan. Di jaman saya magang, pengalaman yang sulit ketika pemotretan dan harus mengikuti guide styling harus bagaimana mengarahkan model nyiapin properti, minjem baju ke butik butik. Nah minjem baju itu tanggung jawab nya gede karena jangan sampe itu baju pinjeman rusak, sobek dll. Waktu itu pernah kita minjem baju blouse Marc Jacobs yang aduhaaaaai bagus banget. Selembar gitu harga nya 3juta. Ituuuu di jaman tahun 2005 an. Dan bantu pemotretan waktu itu saya guidenya harus bikin cipratan air selang yang estetik , jadi tuu saya megang selang air trus di bikin gimana deh tu air bisa muncrat estetik sebagai latar foto tapi jangan sampe keciprataaan modelnya (mem-bagong-kan) khaaan?? ππ akhirnya gagal dan di take over stylistnya. Padahal perkara gampang. Yang ga enak itu pemotretan. Kita harus nunggu lama : modelnya, fotografer, dll sambil nahan lapeeeΓ¨r.. but after all dari pengalaman setitik itu saya jadi belajar. Dalam fashion - semua harus bisa kerjaa cepaaat dan terbataaas plus banyak nahan laper , serius gw! ππ π π
Btw, back to about bussines, circa 2005 an, bisnis endorse, dulu saya sebagai penjual lebih picky person untuk milih siapa nih influencer yang bisa bikin produk gw laku. Bukan asal comot mbak" cantik terus kirim freebies. Akhirnya setelah berstrategi. Memilih fashion blogger untuk target freebies produk. Orang pertama di saat itu saya pilih Dianarikasari (fashion blogger)..Era itu dia sangat sangat famous karena style gaya nya yang berbeda dan blog nya juga 'berisi' tulisan nya her random thought tapi di tulis dengan berwawasan ga asal nulis. Keren deh stylish tapi pinter. But today we face reality, that ketika saya scroll ig kok lama lama banyak selebgram jadi jadian dan di endorsment gara gara banyak follower aja (what the......) bahkan mungkin mereka ga punya siapa panutan styling mereka. Modal tampang doang π π padahal yaaaaa fashion industry is not easy like you think. Eh lu boleh liat deh di ig yaaaaaa yang entah dia selebgram apaan trus 1x foto dan pose di like ribuan orang (sorry bukannya gw julid dan jangan bilang gw julid. Coba deh kita asah ketajaman berfikir lagi nalar dan logika kita supaya kita ga lagi lagi di tipu postingan model model flexing) coba manusia - manusia ini kan mereka lihai ber pose tapi coba deh liat ada gak caption yang mereka tulis...?? Atau minimal nulis fashion apa kek misal terinspirasi dari siapa?? Dan minimal ada sedikit literasi kek. Ga cuma cekrek dan pose trus no caption..atau malah ada juga yang no caption karena ga bisa mikir mau nulis apa...I mean hellaaaaa helooooow...... pasti dalam styling kita terinspirasi sama sesuatu khan bow? πππ kadang yang menang tampang lebih menjanjikan dalam bisnis visual. What a pity. Ada ga visual yang tampang ok tapi mind oke juga? Berapa banyak artis atau influencer sini yang begitu? Saya cuma bisa sebut 2 atau 3 namaπ
Back to the headline topic.. Siapa siapa aja yang menginspirasi saya dalam styling? Here we go ;
1. Mary Kate & Ashley Olsen
Salah satu selebritas Amerika yang konsisten memakai baju baju berwarna monochrome dan hitam. Mereka mempunyai fashion brand bermerek The Row. Potongan desain mereka sleek, clean, maskulin seperti blazer , celana potongan lurus dan dress dari kulit.
The Row juga mendapat review bagus dari kurator fashion. Kunci sukses mereka bukan menjadi follower guys tapì konsistensi dan menjadi diri sendiri. Yang mana lautan manusia yang bertubuh petite memilih untuk memakai high heels sementara mereka nyaman dengan kitten heels dan sneakers ala olahraga tenis seperti Superga.
Saya terinspirasi bagaimana mereka berinovasi dan bermain desain baju berwarna hitam. Hitam itu warna yang sempurna untuk ilusi menutup kekurangan siluet tubuh kamu yang ga slim dan fatamorgana yang sempurna untuk menutup kekurangan. Karena hitam itu misterius, bold and you name it laaaah...
https://wolipop.detik.com/fashion-news/d-2401679/dewi-utari-fashion-stylist-bukan-pekerjaan-glamour-dan-keren-kerenan
Komentar
Posting Komentar