Namaku Melissa (Bagian II)

 


Hari yang aku tunggu dengan antusias datang...

Sammy janjian dengan Damara di lokasi tempat ia latihan motocross jam 9 pagi. Lokasi nya berupa , ya, hanya tanah datar. Karena Damara adalah pemula. Entah dia bisa bawa motor atau tidak. 

Motocross adalah dunia laki -laki. Dan maskulin. Aku sudah pernah menjajal motocross. Sebagai pemula. Tidak ingin terlihat terlalu tomboy , aku memutuskan untuk memakai cat kuku berwarna marun. Memakai kaus longgar berwarna hitam , boyfriend jeans dan sepatu vans oldskool klasik. Tidak lupa memakai sunscreen dan bedak.

Setelah selesai bersiap memakai pakaian. Aku segera menuju lokasi. Perlu waktu 1 jam hingga sampai ke lokasi. Sammy sudah sampai di lokasi jam 8 pagi. Ia bilang pada ku kalau ia akan sampai di sana lebih awal karena mau latihan lagi setelah 4 tahun vakum. 

Hari Sabtu , hari libur , sebetul nya aku malas keluar rumah. Tapi entah , ada apa dengan Sammy, ia memaksa ku untuk ikut. Sesampai nya di sana, aku melihat ia sedang menjajal kembali motor trail nya. Memutari tanah datar ini. Ternyata tempat ini sudah berbeda. Bukan hanya berupa tanah datar saja. Terdapat beberapa unggakan tanah yang tidak terlalu tinggi. Cocok untuk latihan para pemula. Sammy menghampiriki ketika ia melihat kedatanganku dan memarkirkan motor nya di dekat tempat kami akan duduk.

Sammy membuka helm nya dan duduk di sebelahku. Dan kami pun mulai mengobrol.

"Udah lama gak main , 4 tahun vakum"

"Ya nikmatilah, mumpung libur..." , kataku.

"Melissa, hmm... gw mau tanya , lo selama 4 tahun ini masih jomblo ?"

"Iya, kenapa ?, mau mengkasihani gw"

"Buahaha.. kaga lah, kan nanya doang"

"Gw jomblo dan bahagia, bodo amat kata orang - orang, gw cantik sekarang"

"Wiiih.... bersinar,  ehem, iya sih cantik, beda, dulu lu kan kucel banget, sekarang muka lo jadi bersih, bersinar , serius.. ini gw mau ngomong serius ya...tapi  emang tipe lo kayak gimana sih ?"

"Thanks, gw juga lama - lama mikir, mungkin hidup gw gini - gini aja, tapi gw mau lebih perduli sama penampilan"

"Karena gw udah cantik, gw mau cowok yang ganteng dan terima gw apa ada nya, terima keburukan gw. Gw perokok dan ceroboh, gw berharap ada yang mau terima gw seperti itu"

"Ooh... gitu, tapi Mel, bisa aja kan ada cowok yang naksir sama lo nih saat ini , kita gak tau aja kan "

"Bukan lo kan ?"


"Hahahay....sumpah, main langsung tembak aja, kita kan sohib"!, ujar Sammy menepuk bahuku.

"Eh - tapi menurut lo Damara gimana ?"

"Damara ?, kok dia ?"

"Iya dia kan figure atau sosok yang terkenal, masih jomblo juga... "

"Hmmm....Damara , ya dia ganteng aja. Udah gitu aja"

"Ya dia emang ganteng , gw sebagai cowok aja mengakui nya.. sebetulnya gw minder sih, pas launching kemarin, kaget juga gw bisa di sapa dia. Siapa gw gitu kan"

"Waktu di London , gw dateng ke acara nya dia, dan beli buku nya, orang hebat lah. Gw termasuk beruntung hari ini bisa latihan motorcross an sama dia, bisa  belajar cari tau jadi sukses dari dia"

"Cieeeeeee"

"Apaaan sih, kok cieee, emang lo gak mau belajar sukses dari dia ? "

"Lo gak tau aja, gw sempet adu mulut sama dia pas press conference"

"Buseeet,  gila lo nyari musuh gak liat - liat, apa yang kurang dari dia.."

"Gw sebel sama dia karena gaya nya arogan banget dan gak cuma gw aja yang bilang begitu, ada 2 temen gw pas press conference setuju sama pemikiran gw kalau gaya ngomong dia itu arogan, bung"

"Arogan ? , masa sih, gw rasa dia gak gitu 

"Lo gak ada di situ pas dia orasi soal nasionalisme eh tau nya barang dia pamer di sosmed dia branded semua, jadi gw tembak aja. Kenapa barang yang anda tunjukin di sosial media , tas dan kulit dari Itali"

"Seru nih, terus diaaa.....?"

"Haha emang seru, dia nyolot balik"

Aku mengambil sebatang rokok dan mulai menyalakan korek api, tapi aku melihat Damara dari jauh dan berjalan ke arah kami.

Kira - kira dia hari ini seperti apa ?

Baju nya

Apa rambut nya basah ?

menuruni gunung dan bukit. Misterius, dingin dan tidak tersentuh. 

Tadi nya aku tidak peduli..

Bagaimana perasaan mu setelah menjarah hati seorang Damara?.  Itu bahasa yang ia gunakan untuk meluapkan emosi nya. Apa perasaan nya terluka karena aku menjamah nya?

Tidak lama Damara memberhentikan motor trail milik Sammy di depan kami. Membuyarkan lamunanku. 

Helm di buka... 

Ia menyisir rambut nya dengan jari-jari nya..

"Ayo Mel, lo sekarang!", seru Sammy padaku.


Aku? 

Mau apa aku?

Berusaha menarik perhatian nya?


"Emang dia bisa ?", tanya Damara pada Sammy.

"Bisa, anak didikan gw  5 tahun lalu", ujar Sammy menepuk bahuku. 

Aku berjalan menuju motor trail yang terlihat tangguh, maskulin, mengambil dan memakai helm milik Sammy , tercium wangi shampoo Damara. Wangi yang sama ketika tragedi di studio foto itu. Semoga saja aku tidak berbuat kesalahan. Jatuh atau apa. 

5 tahun lalu, Sammy mengajarkan ku menjajal motor trail ini. Kondisi nya masih prima. Gara - gara nya, aku meliput perlombaan motocross yang ia ikuti. Dan ketika itu aku masih jadi anak magang. Karena aku berpakaian seperti laki - laki. Aku jadi lebih mudah di terima bergaul dengan nya. 

Tidak tertarik untuk mengebut. Yang penting tidak jatuh. Melissa masih ingat ketika Sammy mengajarkan kamu melompat unggakan ?.. 

Ah gak usah..

Muter - muter saja sudah cukup..

Mengebut ?

Boleh juga....

Tadi nya aku pikir , dengan moment seperti ini aku bisa meledek nya habis - habisan. Soal debu. Asap, kotor - kotoran. Ternyata tidak. Aku salah besar..

Tidak lama, selesai bermain motor - motor an , aku turun dengan hati - hati, jangan sampai jatuh..

"Melissa, emang cewek gw paling keren"!, seru Sammy merangkul ku. Aku mengacak - acak rambut Sammy..

"Makasih abangku"!, sahut ku menepuk bahu nya.

Tidak lama, Sammy memulai menaiki motor nya lagi dan latihan.

Tinggal aku dan Damara berdiri bersebelahan. Aku bahkan enggak tau harus berkata apa.

Jam tangan itu yang ia pakai ketika tragedi di studio foto. Aku memejamkan kedua mataku. Agar tidak berkata - kata kejam pada nya. Bahwa , hari ini aku menggagumi nya. 

Damara menatap ku dan melihat cat kuku - ku. Kami terdiam beberapa saat. Aku memberikan topi Kenzo milik nya. Tanpa berkata - kata. 

"Hmm.... Damara, ternyata... 

"Irresistible"

"Oh ya? , jadi bukan bajingan ?", tanya Damara tersenyum. 

"Bukan dan gw mau minta maaf"

"Secepat ini kita berdamai ?"

"Entahlah....", kataku. 

"Baru segini sudah mau menyerah ?"

Biarlah hari ini aku mengagumi nya, hari ini saja......

Hari ini aku melihat nya tertawa terbahak - bahak, berkelakar seperti seorang pria normal pada umum nya. Baju nya kotor, wajah nya juga begitu. Rambut nya berantakan. Ia ternyata mahir mengendarai motor trail itu. Betapa malu nya aku. Memalukan. Tenggorokanku terasa tercekat.

Mau bilang apa ??

Hari yang semakin siang , masih ingin bertemu dengan nya. Apa ia juga begitu. 

Aku, Sammy dan Damara, kami menghabiskan waktu seharian ini. Mengendarai motor trail, Sammy mengajak kami pergi ke suatu tempat untuk mengopi bersama. 

"Ada kedai kopi di atas gedung", begitu kata Sammy. Kami bergegas ke sana dan menghabiskan sisa hari ini. Kami menikmati kopi dan aku tidak merokok. 

Hari ini saja aku tidak merokok untuk menghilangkan rasa grogiku. Kami mengobrol mengenai pekerjaan, rencana masa depan, cerita sukses, dan soal cinta. Seakan tidak ada jarak di antara kami.

"Jatuh cinta versi Damara kayak gimana?"

Sammy bertanya.  

"Jatuh cinta ? berat rasa nya, karena itu terus terngiang - ngiang, terbawa mimpi,  tapi apa boleh memiliki?", ia menjawab seperti itu.

Boleh. Tentu boleh..

"Kok berat ?", Sammy tidak berhenti bertanya.

"Karena godaan yang sulit untuk di tolak, tangan ini bahkan mengkhianati pikiran dan hati".. 

Damara terlihat diam sejenak..

"Hmm.... gw gak pernah merasa  mengerti cinta itu apa dan bagaimana. Cinta itu apa sih?. Seperti apa rasa memiliki mas ?", ia kembali bertanya kepada Sammy.

"Rasa memiliki ? Uhm... ya ketika kita punya perasaan pada seseorang , kita ingin memiliki seseorang itu seutuh nya. Ingin dia jadi milik kita, gitu kan Mel?”, Sammy menyenggol lenganku.

“Huh ?”

“Kita tanya dari sisi seorang cewek, gimana menurut lo Mel, jatuh cinta versi cewek ?”, tanya Sammy.

“Hmmm.... apa yang gw tau soal jatuh cinta ?, ketika gw terpesona melihat benda – benda milik seseorang yang gw kagumi. Itu bisa apa aja. Jam tangan, motor, bahkan jas , jaket , wangi parfum dan semua hanya melihat barang – barang itu aja bisa bikin jatuh cinta”..

“jadi lu jatuh cinta sama barang nya”?.

“barang dari orang yang gw kagumi, dari situ gw jadi memiliki hasrat ingin memiliki orang itu”

“Lalu .. apa yang kamu lakukan untuk memiliki orang itu?”. Damara bertanya pada ku. Aku menatap mata nya.

“Apa saja gw bisa lakukan, bahkan melakukan hal yang provokatif “, aku mengatakan itu sambil menatap mata Damara lekat – lekat.

Termasuk ciuman itu.

“bahaya....” , kata Sammy.

“Bahaya ?, iya kah menurut kamu, Sam?”

“Iya bahaya, kan provokatif, bisa apa aja kan?, kata – kata atau tindakan”

“Tapi kalo gw justru akan tertarik sama cewek begitu sih, karena lebih menarik. Gak jaim. Apalagi cewek yang mulai duluan....”

“Cewek kayak gitu musti di kejar sih, fix!”...  ujar Sammy.

Kok Sammy seperti tau sesuatu ?

“Loh kok, mas Sammy se feeling sama gw ya....”

“Apa nya ?, wah jangan – jangan ada sesuatu....”

“Ah enggak ada kok, cuma......”

“Ayo mas Damara, kejar dia sampai dapat” !, seru Sammy merangkul nya. Damara hanya tersenyum dan menunduk.

Aku menatap langit Jakarta yang semakin larut. Berpikir bagaimana bisa ia ....

Aku mungkin tidak bisa melihat nya dalam gaya casual seperti ini..

Esok akan menjadi cerita yang lain..

Hal yang aku suka dari pekerjaanku adalah, menuliskan apa yang aku lihat , rasakan, dan berdasarkan pengamatan. Aku adalah penulis kolom gaya hidup. Tidak sulit menuliskan tema ini.

Sebetul nya aku lebih tertantang menulis mengenai politik, sosial dan ekonomi. Bahkan aku sudah membicarakan hal ini kepada atasanku. Sudah sekitar 5 tahun ini aku bekerja. Ada rasa bosan dan jenuh. Siang ini, aku termenung memikirkan ingin melakukan hal baru. Tapi apa ya....?

Melissa, gw kirim file hasil pemotretan kemarin ya. Awal bulan majalah baru terbit. Nanti gw kirim 1 ke elo, thanks darlaaa

Sebuah pesan masuk dari Titi.

Sebuah file pdf masuk ke ponsel ku dan itu hasil pemotretan minggu lalu.

Waaaaow, ini gw?, beda banget... hmmmm... terlihat rrrrr.....

Kayaknya menjadi model menarik juga...gimana kalau aku, ah – iya!. Sebuah ide terlintas.

Ti...kayak nya jadi model seru juga.. gw lagi jenuh kerja gini – gini aja..

Kenapa?, kalau ada pemotretan mma jadi model lagi?

Boleh dong..

Kebetulan ada nih, lusa, konsep foto Korean make up look

Mauuuu....

Oke noted ya! Lusa ya, nanti gw wa lagi..

Aku menyusun pertanyaan yang akan aku ajukan kepada Felicia. Desainer Damara untuk koleksi busana wanita. Berlokasi di kantor Damara. Bohong rasa nya jika aku bilang gak pingin ketemu dia. Sudah seminggu sejak terakhir ketemu dia di arena latihan motocross. Kami belum ketemu lagi.

Sammy bilang, Damara tertarik dengan olahraga motocross. Tadi nya, ia rutin berolahraga golf dan bergabung dalam club golf. Namun, ia memutuskan untuk berhenti. Menurut nya, ia perlu berolahraga yang menurut nya cowok banget.

Satu - satu nya kesempatan aku bisa melihat ia memakai busana casual.

Wondering...

Aku juga ingin tahu , seperti apa Felicia. Ia gadis berwajah oriental yang cantik. Tinggi, berwajah imut, berambut panjang , rambut nya sangat hitam dengan ujung rambut yang bergelombang. Gaya make up nya seperti idola Korean Pop. Ia memakai cat kuku berwarna pink pastel. Karena ku tahu akan mewawancarai dia.

Tentu saja, gak mungkin aku bergaya grunge. Supaya tidak terlihat insecure, aku memakai sweater bernuansa sailor, celana jeans berwarna biru pudar berpotongan lurus , tidak sempit dan tidak baggy. Karena aku bertekad ingin merubah penampilan, sehingga aku menambah koleksi sepatu. Hari ini aku memakai sepatu loafers. Rambut berponi bergaya french girl dan lipstik berwarna bibir dengan cat kuku marun.

Kantor desainer ini bergaya clean, white dan minimalis. Ketika aku masuk ke dalam ruangan , dingin. Di lobby utama terdapat meja bergaya victorian, vas bunga, cermin besar bergaya yang sama dengan meja. Ruangan ini dingin dan wangi.

Tertulis ; The Damara Fashion Company, dengan tinta emas. Dengan font tulisan serif. Kesan yang ingin bangun adalah eksklusif, elegan dan mewah.

Felicia bekerja di lantai dua. Aku masuk ke dalam ruangan dan melihat ia sedang duduk. Ketika ia melihat ku datang. Ia tersenyum dan menyapaku. Ia memang cantik. Rasa nya tidak kampungan jika aku berpakaian seperti ini.

“Hai, Melissa”, sapa nya.

Aku menjabat tangan nya dan mengobrol sebentar. Mengabadikan beberapa gambar ruang kerja nya.

Dia bersih dan rapih. Wangi. Wangi nya seperti nya wangi yang sama seperti Damara?.

“Hmm... Dior Homme?”

“Wah keren bisa tau”

“Ini parfum cowok kan?”

“Iya betul, saya suka wangi nya”

Ah...aku gak mau mikir yang macem – macem. Jadi langsung saja masuk ke intro pekerjaan. Wawancara. Ada beberapa pertanyaan yang aku tanyakan pada nya. Felicia wanita cantik yang ramah dan ia sering tersenyum. Nada bicara nya lembut. Tone nada suara nya manja. Aku rasa pria mana saja akan tertarik pada nya.

“Pertanyaan berikut, menurut anda, apakah produk lokal bisa menyaingi produk high fashion dari Eropa dan Italia ?”

“Engg.... bisa saja, rencana nya koleksi wanita Damara akan memproduksi parfum. Tapi masih dalam proses penelitian. Mas Damara sendiri akan terjun langsung untuk proyek penelitian ini”

“Di mana proyek penelitian ini ?”

“ di Jawa Tengah”

“Felicia”,

Terdengar suara dari arah belakangku yang memanggil Felicia.

“Ya mas”

Aku masih mencontreng list pertanyaan yang sudah di tanyakan.

“Saya ada tester parfum lagi, coba kamu cium”..

Suara itu..

Ternyata suara Damara..

Eh ?

Dia terlihat lain hari ini. Rambut nya tidak basah dengan gel rambut. Agak berantakan tapi terlihat seksi. Terlihat ia memakai kaus, blazer hitam dan celana jeans hitam.

 Sepatu nya seperti boat shoes ?..

Dan jam tangan yang selalu ia pakai...

Ada apa dengan jam tangan itu ?

Biar aku jelaskan soal jam tangan itu. 

Jam tangan itu adalah jam tangan chronograph, jam dengan fungsi mencatat dan mengukur jumlah waktu yang berlalu. Sekilas , kita sudah bisa mengenal bentuk fisik nya, berupa, ia memiliki 2, 3 dan 4 subdial. Satu subdial menunjukkan menit yang berlalu. Satu subdial lain nya menunjukkan jam yang berlalu. Biasanya ada satu subdial lagi yang berfungsi sebagai jarum detik.  

Jam dengan fitur menghitung waktu dengan detail ini biasanya di gunakkan oleh atlet , pilot, tentara , dokter atau orang biasa dengan kegiatan sehari – hari seperti memasak, olahraga dan lain – lain.

Apapun itu, jam tangan ini terlihat maskulin, tangguh, elegan, sporty dan provokatif, bagiku. Mudah saja bagiku untuk bertanya soal jam tangan itu pada nya, namun, biarkan aja memilih untuk tidak bertanya. Agar lebih penasaran.

Tidak lama , Felicia meminta ijin untuk keluar dari ruangan sebentar. Keheningan terjadi. Aku bahkan tidak tahu mau berkata apa.

“aku masih ingat kejadian di hari itu - sampai hari ini. Bagiku, itu, sebuah kesalahan, tapi, entahlah aku  menikmati nya dan menderita karena nya....”, kata – kata nya barusan memecah keheningan.

“Hmmm.... bagaimana bisa sebuah ciuman membuat seorang pria menderita. Itu kan hanya ciuman”, ujarku.

“ hanya ciuman kata mu?, tidak bagiku, that is physical attraction. And it means a lot for me”, kata Damara. Is mengatakan itu seraya membetulkan posisi jam tangan nya.

“That kiss was intimidating , irittating and exciting”.. ia melanjutkan lagi kata – kata nya.

Ia menatapku dari jauh, tatapan tanpa ekspresi. Tidak lama, Felicia datang dan masuk ke dalam ruangan. Damara keluar dari ruangan dan menaruh secarik kertas di atas buku agenda ku. Aku membuka kertas itu dan membaca apa isi nya.

Sammy dan aku akan berlatih motor trail Sabtu ini. 

Hmmmm..... apa Damara mencari - cari alasan untuk bertemu dengan ku?.. 

Kenapa ia memberikan pesan seperti ini padaku ...?

Ah, sudahlah, tawaran menjadi model dari Titi , merupakan sebuah petualangan baru dalam hidupku. Berpose menjadi model kembali. Dan mencoba hal baru, seperti bermain di dua dunia. Kecantikan dan maskulinitas.

 

Bersambung....

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 



Komentar

Postingan Populer